Susu Pasteurisasi Vs Susu Segar, Inilah Faktanya

By | August 28, 2022
Spread the love

Banyak sekali fakta mengenai susu yang memang terbilang tidak terlalu tepat, meskipun memang ada benarnya juga. Salah satu fakta yang mungkin tidak banyak orang ketahui adalah susu segar dengan susu pasteurisasi, banyak informasi yang tidak orang ketahui. Banyak orang yang merasa kalau susu pasteurisasi itu lebih baik daripada susu segar, tapi sebenarnya tidak serta merta begitu saja.

Susu pasteurisasi memiliki banyak fakta yang terbilang kurang lengkap, termasuk juga informasi soal susu segar yang kurang lengkap. Orang perlu tahu secara lengkap mengenai perbedaan susu pasteurisasi dengan susu segar, dan bagaimana fakta dari kedua jenis susu tersebut. Bila kalian mengetahui faktanya, maka kalian akan bisa lebih tenang dan nyaman saat mengonsumsi susu tersebut.

Fakta mengenai kandungan nutrisi dari kedua jenis susu tersebut perlu diketahui, agar supaya kalian tahu apa manfaat dari kedua jenis susu tersebut. Pada kesempatan kali ini kami akan jelaskan beberapa fakta mengenai susu pasteurisasi dan juga susu segar, berikut ini penjelasannya.

Mengenali Pasteurisasi Susu

Sebelum masuk ke bagian faktanya, mari kita kenali terlebih dahulu mengenai pasteurisasi susu itu terlebih dahulu sebenarnya seperti apa. Pasteurisasi ini adalah proses memanaskan susu pada durasi tertentu dan juga di suhu tertentu, salah satu teknik paling umum adalah UHT. Fungsi dari pasteurisasi ini adalah untuk bisa membunuh berbagai kuman yang bisa menyebabkan penyakit yang mungkin mengontaminasi susu itu sendiri.

Teknik pasteurisasi UHT sendiri menggunakan suhu 137 sampai 150 derajat Celsius, dan dilakukan sekitar 2 detik. Pada teknik ini susu yang sudah dipasteurisasi tadi akan disimpan ke wadah yang kedap udara, dan membuat susu ini bisa bertahan selama 90 hari. Selama kemasan atau wadah kedap udara tidak terbuka, maka akan bisa bertahan sampai sekitar 90 hari meski tidak disimpan di pendingin.

Fakta Susu Pasteurisasi VS Susu Segar

Ada banyak sekali informasi yang beredar di masyarakat mengenai susu pasteurisasi dan susu segar yang menurut kami kurang tepat. Bisa dibilang ada informasi yang termasuk dalam mitos, dan mungkin kalian perlu cari tahu dulu soal faktanya itu seperti apa. Pada kesempatan ini kami akan jelaskan apa saja sih fakta mengenai susu pasteurisasi dan juga susu segar dari beberapa mitos yang beredar di masyarakat.

  1. Kadar Kalsium Berkurang Saat Pasteurisasi

Salah satu mitos yang beredar di masyarakat mengenai susu pasteurisasi itu adalah kadar kalsium yang terkandung akan berkurang. Faktanya sebenarnya tidak demikian, kadar kalsium pada susu itu akan tetap terjaga selama proses pasteurisasi tersebut.

  1. Pasteurisasi Membuat Nilai Nutrisi Susu Berkurang

Susu memang memiliki banyak manfaat dalam kehidupan, karena memiliki kandungan nutrisi yang terbilang sangat banyak. Banyak sekali kandungan nutrisi yang ada di susu seperti protein, lemak, vitamin, dan mineral lainnya. Banyak mitos yang beredar bahwa pada saat pasteurisasi semua kandungan nutrisi tersebut akan berkurang nilainya.

Bisa dibilang penurunan nilai nutrisi pada saat pasteurisasi itu adalah mitos yang tidak bisa dibuktikan kebenarannya. Pada saat pasteurisasi sebenarnya nilai nutrisi yang terkandung dalam susu itu tetap, jadi kandungannya sama. Susu pasteurisasi dengan susu segar itu sebenarnya memiliki kandungan nutrisi yang tetap sama, terutama dengan teknik UHT.

  1. Asam Lemak Bisa Berkurang Saat Pasteurisasi

Mitos selanjutnya adalah soal asam lemak yang ada pada susu yang sudah di pasteurisasi itu biasanya akan berkurang nilainya. Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, ternyata asam lemak yang ada pada susu pasteurisasi itu sama saja dengan susu segar loh. Jadi kalian bisa tetap mendapatkan kandungan asam lemak yang sama di susu pasteurisasi.

  1. Hanya Susu Pasteurisasi Saja Yang Menyebabkan Alergi

Mitos selanjutnya adalah soal alergi, di mana banyak yang beranggapan kalau yang bisa menyebabkan alergi hanya susu pasteurisasi saja. Risiko alergi sendiri bukan disebabkan oleh jenis susu yang dikonsumsi, melainkan pada kondisi tubuh atau penyakit tertentu. Jadi mau itu susu pasteurisasi atau susu segar tetap memiliki kemungkinan yang sama untuk menyebabkan alergi.

  1. Intoleransi Laktosa Hanya Pada Susu Pasteurisasi

Mitos yang terakhir adalah bahwa intoleransi laktosa itu hanya bisa terjadi pada susu pasteurisasi saja, padahal tidak demikian. Pada dasarnya laktosa yang sama terdapat pada susu segar dan juga susu UHT atau pasteurisasi, jadi konsepnya tetap sama. Jadi baik di susu pasteurisasi dan susu segar, laktosa tetap tidak bisa dicerna pada intoleransi laktosa.

Berdasarkan penelitian malah sebenarnya sangat disarankan untuk mengonsumsi susu yang sudah dipasteurisasi terlebih dahulu. Susu pasteurisasi itu sudah melalui proses untuk membunuh berbagai kuman yang bisa menyebabkan penyakit di dalam tubuh, jadi lebih aman dan juga lebih direkomendasikan.